Rabu, 06 Mei 2009

MARHABAN YAA RAMADHAN

M A R H A B A N Y AA R A M A D H A N


YA AYYUHALLADZIINA AAMANUU KUTIBA ‘ALAIKUMUSHIYAAMU KAMAA KUTIBA ‘ALALLADZIINA MIN QOBLIKUM LA’ALLAKUM TATTAQUUN


Beberapa bulan lagi menurut penghitungan kalender, 1 Ramadhan 1432 H jatuh pada tanggal 1 Agustus 2011. Sebagai muslim sudah seharusnya kalau kedatangan tamu agung kita yakni bulan suci ramadhan tahun ini kembali kita sambut dengan penuh kegembiraan karena insya Allah, kesempatan menikmati ibadah ramadhan kembali kita kita peroleh.
Nabi Muhammad SAW. bersabda :
Man fariha bihudhuri syahri romadhoona haromallohu jasadahu minanniiron
“Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk disemua neraka (al hadits).”
Hadits diatas sangatlah jelas bahwa begitu tinggi dan mulianya derajat serta nilai bulan suci ramadhan, coba kita renungkan menyambutnya saja asal dengan gembira sudah bernilai ibadah yakni terpelihara dari siksa api neraka, kalau saja manusia mengerti itu neraka, pasti mereka akan berpikir 1000x jika ingin mengerjakan perbuatan dosa dan maksiat.Lalu apa itu neraka dan apa isinya?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia oleh Badudu Zen, Neraka adalah tempat manusia di siksa di alam akherat setelah dibangkitkan dari alam kuburnya nanti dihisab diyaumil makhsyar, atau api yang panasnya tidak dapat diperkirakan oleh manusia dan isi neraka adalah manusia dan batu, Allah berfirman ;
yaa ayyuhalladziina aamanuu quu anfusakum wa ahlikum naaroo waquuduhannasu walhijaaroh (QS: AT Tahrim :6)
Artinya : Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”
Jadi jelas bahwa isi neraka adalah manusia dan batu, manusia yang bagaimana yang menjadi bahan bakar neraka ? yaitu manusia yang tidak taat, mendurhakai Allah, selalu berbuat dosa, berbuat kerusakan,berbuat maksiat dan lain -lainnya yang tidak disukai dan disenangi oleh Allah SWT, maka itu marilah kita jaga diri kita, keluarga kita dari perbuatan yang dapat menjerumuskan kita dalam api neraka.

Hadirin jamaah yang berbahagia
Kewajiban berpuasa hanyalah diperuntukan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa, sebagaimana yang terdapat di dalam surat Al-Baqoroh ayat 183 yang berbunyi :
Yaa ayyuhalladziinaa aamanuu kutiba ‘alaikum mushiyam kamaa kutiba ‘alalladzina minqoblikum la’allakum tattaqun
Artinya : Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana yang telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al-Baqoroh :183)
Jadi jelas bahwa kewajiban puasa hanya untuk orang-orang yang beriman dan bertakwa saja, lalu kalau ada orang yang mengaku islam tetapi dia tidak berpuasa, siang hari ia masih saja makan, minum dan merokok, maka ia adalah bukan orang yang beriman sebab kewajiban berpuasa hanyalah untuk orang yang beriman saja dan target utama ramadhan sebagaimana yang disebutkan pada ayat diatas adalah memantapkan ketakwaan kepada Allah SWT. maka itu ramadhan tahun ini yang penuh barokah, magfiroh ini jangan kita lewatkan begitu saja tanpa ada aktifitas didalamnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda ;
Law ya’lamu ummatii maafihadzasyahri minalkhoirii latamanau ayyakunna romadhon nassyianata kullaha
“kalau sekiranya umatku mengetahui apa-apa (kebaikan) didalam bulan romadhon, niscaya mereka menginginkan agar seluruh bulan dalam setahun menjadi bulan ramadhan “karena ketaatan bisa diterima, semua do’a bisa dikabulkan, semua dosa diampuni, dan syurga rindu kepada mereka.
Hadits diatas dapat dipahami bahwa ;
Bulan ramadhan adalah bulan diterimanya permohonan ampunan dari segala dosa, diterimanya segala permohonan/doa, dilipat gandakannya pahala amal kebajikan melebihi dari pada bulan-bulan yang lainnya (amal yang sunah mendapat seperti pahala wajib, sedangkan amal yang wajib pahalanya dilipat gandakan sesuai denga kehendak Allah SWT). Memang setelah mendengar atau membaca hadits diatas kita jadi tahu dan paham bahwa bulan ramadhan itu mempunyai nilai yang sangat tinggi dan melebihi nilainya bulan-bulan yang lain, namun secara jujur kita harus mengakui berat rasanya kalau seluruh hari,bulan dan sepanjang tahun menjadi ramadhan, yang konsekwensinya atau tanggung jawabnya kita harus mengerjakan puasa sepanjang hari, sepanjang tahun atau seumur hidup, sedangkan puasa yang satu bulan penuh saja masih ada yang masih blentang-blentong (entar puasa entar tidak) atau model tutup gendang atau tutup bedug, bahkan juga ada yang bolong melompong bukan karena diserang penyakit maag, tetapi dihinggapi penyakit moh alias malas. Tetapi yang terpenting adalah bulan ramadhan yang umurnya 29 atau 30 hari itu kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya, baik itu ibadah puasanya, sholat tarawehnya, tadarus Al-Qurannya, shodaqohnya dan lain sebagainya agar nilai puasanya membuahkan hasil seperti yang disabdakan junjungan Nabi Muhammad SAW :
Man soo ma romadhoona iimanan wahtisaban gufirolahu maa taqoddama min dzambihii wamaa ta akhor
“Barang siapa puasa ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni baginya yang terdahulu dosa-dosanya dan yang terkemudian” (Riwayat Khatib dari ibnu Abbas Ra Al Jami’ush shoghir)
Juga kita harus berupaya sekuat tenaga menjaga, menjahui, menghindari berbagai hal yang dapat membatalkan puasa atau yang membatalkan pahala puasa kita. Sebgaimana peringatan Nabi Muhammad SAW :
Kam min soo imin laysalahuu min shiyaamihii ilal juu ‘u wal ‘athos.
“Berapa banyak orang berpuasa, hasilnya hanyalah lapar dan haus” (Al Hadits)

Hadirin Jamaah yang berbahagia ;
Ramadhan tahun ini kita masuki dalam susana yang penuh dengan keprihatinan. prihatin karena begitu banyak dosa yang dilakukan oleh kita dan masyarakat sehingga Allah menunjukkan kemurkaan-Nya dengan terjadinya sejumlah bencana alam seperti kebanjiran, kebakaran hutan, tanah longsor, dan diperparah lagi terjadinya krisis keuangan negara kita yang membuat masyarakat bertambah sulit yang meyebabkan harga-harga kebutuhan pokok semakin naik, banyak pengangguran yang menyebabkan banyak terjadinya tindakan kriminal, penjarahan, pencopetan, teror bom, dan lain sebagainya. Ini semua kita sadari sebagai kesalahan manusia Allah berfirman didalam surat Ar-Arum ayat :41 yang Artinya ;
“Telah nampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Semua itu menyadarkan kita bahwa keberkahan hidup memang tidak bisa kita peroleh manakala kita memiliki keimanan dan ketakwaan yang sebenar-benarnya kepada Allah SWT. Allah berfirman yang artinya :
“Jikalau sekitranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (surat Al-Araf :96).
Karena itu ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai momentum untuk meyelamatkan masyarakat dengan melakukan taqarub ilallah, baik dengan taubat, munajat dan sejumlah peribadatan lainnya yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.

Hadirin Jamaah yang berbahagia,
Di dalam menghadapi bulan suci Ramadhan yang mubarok ini kita harus melakukan persiapan-persiapan, Adapun kalsifikasi program yang harus kita persiapkan antara lain :
1. Tarhib atau menyambut ramadhan
2. Ihya atau menghidupkan ramadhan
3. Ba’da ramadhan yakni menindak lanjuti aktivitas ramadhan

* Yang pertama tarhib atau menyambut ramadhan :
Untuk menyambut dan mengisi ramadhan yang mubarok dengan berbagai aktivitas, adapun secara pribadi ada beberapa hal yang harus dilakukan pertama menjaga kondisi fisik kita agar tetap sehat sehingga ibadah ramadhan seperti puasa, tarawih, tilawah, dan lain-lainnya dapat kita laksanakan dengan baik, karena bila sakit amat sulit bagi kita untuk melaksanakan berbagai aktifitas ramadhan yang memang amat menuntut kesiapan fisik. kedua mengingat kembali fikih yang berkaitan dengan ibadah ramadhan sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan lacar, ketiga segera membayar atau mengqodho puasa yang dengan sebab-sebab tertentu tidak dapat kita laksanakan pada ramadhan tahun lalu, keempat mengkondisikan diri kita dengan menunaikan ibadah yang sunah seperti puasa bulan syaban, tadarus Al-Quran dan lain sebagainya.
Kelima saling maaf memafaafkan dengan sesama kaum muslimin sehingga di dalam memasuki ramadhan, dosa kita kepada manusia sudah kita hapus sehingga pada bulan ramadhan, hanya meyelesaikan dosa kita kepada Allah SWT,sehingga ketika ramadhan berakhir dan tiba hari raya idul fitri kita benar-benar berada dalam keadaan fitrah atau suci.

* Yang kedua persiapan yang kita lakukan didalam ramadhan yaitu Ihya atau menghidupkan ramadhan dengan berbagai aktifitas yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah, seperti puasa, sholat tarawih, sholat witir, berdoa, tilawah, tdabur Al-Qur’an, khataman Al-Qur’an, itikaf sepuluh hari terakhir dan lain sebagainya disamping itu aktifitas ramadhan juga harus dapat memperkokoh hubungan dengan sesama, seperti zakat, infak, shodaqoh, ifthor (buka puasa bersama) dan lain sebagainya.

* Yang ketiga persiapan ba’da ramadhan (setelah ramadhan) yakni menindak lanjuti aktifitas ramadhan sehingga ramadhan tidak berakhir begitu saja tanpa ada sesuatu yang berarti. Antara lain dengan menyelenggarakan takbiran sebagaimana yang dicontohkan oleh oleh Rasulullah SAW, bukan takbiran yang hura-hura dan mengandung nilai kemaksiatan, melaksanakan sholat idul fitri yang berlangsung secara khusyu, bersilaturahmi antar keluarga dan masyarkat agar tumbuh semangat kebersamaan (Ukhuwah Islamiyah) melaksanakan puasa sunat bulan syawal, dan yang terlebih penting lagi yaitu merealisasikan (melanjutkan) aktifitas ramadhan diluar bulan ramadhan, jangan pada bulan ramadhan saja ia rajin sholat laitul lail (sholat malam) seperti tahajud, witir, tadarus Al-Qur’an, suka bersodakoh tetapi setelah ramadhan berakhir ia tidak lakukan lagi. Manakala sejak dini aktifitas ramadhan telah kita rencanakan dengan matang dan kita laksanakan tepat pada waktunya banyak manfaat yang kita peroleh dalam upaya menyelamatkan diri, keluarga dan masyarakat dari sejumlah krisis yang selalu menghantui, akhirnya kita ucapkan “MARHABAN YA RAMADHAN” selamat datang wahai ramadhan.
Wallahu ‘alam bissowab




Sumber Berita :
Al- Qur’an & Al-hadits, Lembaran da’wah Marhamah, Lembaran Dakwah mauizoh Hasanah


Oleh : Jumadi (Ikhwan Jamaah Nurul Hidayah Depok)
Jumadi (MTR Al-Fatah Depok)