Selasa, 21 April 2009

Berprasangka Baik Kepada Allah SWT

BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH SWT


Dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini, kita senantiasa dihadapkan pada ujian dan cobaan yang silih berganti, baik ujian itu menyenangkan maupun menyakitkan, baik yang menggembirakan hati, maupun yang menyesakkan hati.

Pendek kata cobaan-cobaan itu pasti akan selalu beriringan menghiasi alam kehidupan kita, Sebagai seorang mukmin kita harus pandai-pandai menyelesaikan masalah demi masalah, dan cobaan demi cobaan dan jangan sekali-kali kita berputus asa dalam menghadapi problematika kehidupan karena tidak semata-mata Allah memberikan ujian kepada orang beriman, kecuali ada hikmah dibalik cobaan itu.
Firman Allah SWT :
“Dan janganlah kamu (sekali-kali) berputus asa dari rahmat Allah” (Surat Yusup : 87)

Tidak Boleh ada satu celahpun dalam hati kita untuk berprasangka buruk kepada Allah SWT, dalam menghadapi cobaan hidup yang penuh dengan penderitaan. Dalam setiap masalah yang kita hadapi kita harus dapat hayati, bahwa Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita dan Allah tidak akan pernah untuk menganiaya hambaNya, kecuali dengan cobaan yang dapat hambanya hadapi.
Firman Allah SWT :
“Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya, dia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya, dia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.” (Al-Baqoroh : 286 )

Dalam pengakuan keimanan kepada Allah SWT, kita tidak cukup hanya dengan mengucapkan “Aku beriman kepada Allah”. Akan tetapi Allah akan membuktikan pengakuan keimanan kita tersebut melalui cobaan-cobaan hidup, Firman Allah SWT :
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja, dengan mengatakan : “kami telah beriman”, padahal mereka belum lagi mendapatkan cobaan?”

Semakin berat cobaan-cobaan hidup yang kita hadapi, maka semakin tinggilah derajat keimanan disisi Allah SWT, dan bila kita mampu menyikapi ujian demi ujian dengan kesabaran, maka kita akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Firman Allah SWT :
“Dan sungguh akan kami berikan ujian kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira terhadap orang-orang yang sabar (dalam menerima ujian) “Al-Baqoroh : 155.

Untuk lebih mengahayati dan meyakini, bahwa setiap ujian itu ada nikmat dan hikmah yang terkandung didalamnya, akan saya berikan contoh sederhana :
Alkisah ada dua orang kakak beradik penjual tape, yang berangkat dari rumahnya di sebuah dusun pada pagi hari seusai shalat shubuh, di tengah pematang sawah tiba-tiba pikulan sang kakak berderak patah, pikulan di sebelah kiri masuk ke sawah dan yang di sebelah kanan masuk ke kolam. Betapa kaget, sedih, kesal dan merasa sangat sial, jualan belum, untung belum bahkan modalpun habis terbenam, dengan penuh kemurungan mereka kembali ke rumah. Tapi dua jam kemudian datang berita yang mengejutkan, ternyata kendaraan yang biasa ditumpangi para pedagang tape terkena musibah sehingga seluruh penumpangnya cedera bahkan diantaranya ada yang cedera berat, satu-satunya diantara kelompok pedagang yang senantiasa menggunakan angkutan tersebut yang selamat hanyalah dirinya, yang tidak jadi berjualan karena pikulannya patah. Subhanalloh, dua jam sebelumnya patah pikulan dianggap kesialan besar, dua jam kemudian patah pikulan dianggap keberuntungan luar biasa.
Oleh karena itu "fa idzaa azamta fa tawaqqal alalloh" bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah Swt. Dan siapkan mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah Swt.Allah Swt, berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 216, "Boleh jadi engkau tidak menyukai sesuatu padahal bagi Allah Swt lebih baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyukai sesuatu padahal buruk dalam pandangan Allah Swt."

Sebagai catatan, marilah kita jalani hidup kehidupan ini dengan berprasangka baik (Husnuzhon) kepada Allah SWT. Yakinkanlah kepada diri kita, bahwa persoalan hidup yang serumit apapun yang dihadapi, pasti dan pasti Allah SWT akan menolong kita apabila kita selalu berhusnuzhon kepada Allah, karena “husnuzhon adalah kunci syukur kita kepada Allah SWT. Dan terimalah apapun yang telah Allah berikan kepada kita, bagaimanapun keadaan ekonomi kita dan apapun propesi kita, buruh, karyawan, petani,pedagang, pemulung, tukang sapu, dan sebagainya.

Ingatlah, bahwa bila kita menerima dan mensyukuri nikmat yang ada, maka Allah akan senantiasa untuk menambahnya, akan tetapi bila kita mengingkarinya, tidak mau bersyukur kepada_Nya, maka azab Allah akan menimpa diri kita, baik azab dunia berupa kemiskinan dan sebagainya dan lebih-lebih azab di akhirat.

Tanamkanlah dalam hati kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT dan berzikirlah kepada Allah kapanpun dan dimanapun, karena sesungguhnya Allah akan senantiasa menyertai hamba-hamba-Nya yang selalu mengingati-Nya. Sebagaimana Allah berfirman dalam hadist qudsinya :
Artinya : “Allah Azza Wajalla berfirman, sesungguhnya aku ini tergantung daripada sangkaan hamba-ku terhadap-ku, dan aku akan selalu menyertai hambaku, ketika hamba-ku mengingat akan aku “ (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagai penutup marilah kita abdikan diri kita kepada Allah SWT semaksimal mungkin, dan senantiasa menjalankan apa yang telah diperintahkannya dan meninggalkan apa pun yang dilarang-Nya.Dan Marilah kita jalani kehidupan ini dengan baik dan hati-hati jangan sampai tersesat dari jalan Allah SWT, karena hidup kita hanya sekali dan didunia ini hanyalah tempat singgah sementara. Adapun tujuan kita yang sejati adalah kehidupan di akherat yang kekal abadi dan jangan sampai kita mati dengan membawa penyesalan dan dosa.

Tidak ada komentar: